Ø Pengertian Peramalan
Peramalan merupakan aktivitas fungsi
bisnis yang memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga
produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Peramalan merupakan
dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel
peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan menggunakan
teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal (Gaspersz, 1998).
Forecasting adalah peramalan atau perkiraan
mengenai sesuatu yang belum terjadi. Ramalan yang dilakukan pada umumnya akan
berdasarkan data yang terdapat di masa lampau yang dianalisis dengan mengunakan
metode-metode tertentu. Forecasting diupayakan dibuat dapat
meminimumkan pengaruh ketidakpastian tersebut, dengan kata lainbertujuan
mendapatkan ramalanyang bisa meminimumkan kesalahan meramal (forecast error)
yang biasanya diukur dengan Mean Absolute Deviation, Absolute
Error, dan sebagainya. Peramalan merupakan alat bantu yang sangat penting
dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Subagyo, 1986).
Ø Jenis-Jenis Peramalan
Berdasarkan sifat ramalan yang
telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
a. Peramalan
Kualitatif
Yaitu
peramalan yang didasarkan atas kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang
dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena
hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat
intuisi, judgement atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari
penyusunnya. Biasanya permalan secara kwalitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan,
seperi Delphi,S – curve, analogies dan penelitian bentuk atau morphological
research atau didasarkan atas ciri – ciri normative seperti decision matrices
atau decisions trees.
Beberapa
metode peramalan yang digolongkan sebagai model kualitatif
adalah
sebagai berikut :
1. Metode
Delphi, Sekelompok pakar mengisi kuesioner, Moderator menyimpulkan hasilnya
dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi kembali oleh
kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran
(learning process) dari kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi individu.
Metode ini dikembangkan
pertama
kali oleh Rand Corporation pada tahun 1950 – an.
2. Dugaan
manajemen ( management estimate ) atau Panel Consensus, dimana peramalan
semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen senior.
Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari
suatu atau sekelompok kecil orang yang karena pengalamannya mampu memberikan
opini yang kritis dan relevan. Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana
tidak ada situasi dimana tidak ada laternatif lain dari model peramalan yang
dapat diterapkan. Bagaimanapun metode ini mempunyai banyak keterbatasan,
sehingga perlu dikombinasikan dengan metode peramalan yang lain.
3. Riset
Pasar (market research), merupakan metode peramalan berdasarkan hasil –
hasil dari survei pasar yang dilakukan oleh tenaga-tenaga pemasar produk atau
yang mewakilinya. Metode ini akan menjaring informasi dari pelanggan atau
pelanggan potenbsial (konsumen) berkaitan dengan rencana pembelian mereka
dimasa mendatang. Riset pasar tidak hanya akan membantu peramalan, tetapi juga
untuk meningkatkan desain produk dan perencanaan untuk produk-produk baru.
4.
Metode kelompok terstruktur (structured group methods), seperti metode Delphi,
dan lain lain. Metode Delphi merupakan teknik peramalan berdasarkan pada proses
konvergensi dari opini beberapa orang atau ahli secara interaktif tanpa
menyebutkan identitasnya. Grup ini tidak bertemu secara bersama dalam suatu
forum untuk berdiskusi, tetapi mereka diminta pendapatnya secara terpisah dan
tidak boleh secara berunding. Hal ini dilakukan untuk menghindari pendapat yang
bias karena pengaruh kelompok. Pendapat yang berbeda secara signifikan dari
ahli yang lain dalam grup tersebut akan dinyatakan lagi kepada yang
bersangkutan, sehingga akhirnya diperoleh angka estimasi pada interval tertentu
yang dapat diterima. Metode Delphi ini dipakai dalam peramalan teknologi yang sudah
digunakan pada pengoperasian jangka panjang selain itu, metode ini juga
bermanfaat dalam pengembangan produk baru, pengembangan kapasitas produksi,
penerobosan ke segmen pasar baru dan strategi keputusan bisnis lainnya.
5.
Analogi historis (Historical Analogy), merupakan teknik peramalan berdasarkan
pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara Analogi.
Misalnya peramalan untuk pengembangan pasar televise multi sistem menggunakan
model permintaan televisi hitam putih atau televisi berwarna biasa. Analogi
historis cenderung akan menjadi terbaik untuk penggantian produk di pasar dan
apabila terdapat hubungan substitusi langsung dari produk dalam pasar itu.
b. Peramalan Kuantitatif
Yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuntitatif pada
masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metoda yang dipergunakan
dalam peramalan tersebut. Dengan metoda yang berbeda akan diperoleh hasil
peramalan yang berbeda, adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metoda
tersebut, adalah baik tidaknya metoda yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh
perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi.
Metoda yang baik adalah metoda yang memberikan nilai – nilai perbedaan atau
penyimpangan yang mungkin. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila
terdapat tiga kondisi sebagai berikut:
Adanya informasi tentang keadaan
yang lain.
Informasi tersebut dapat
dikuantifikasikan dalam bentuk data.
Dapat diasumsikan bahwa pola yang
lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.
·
Pada
dasarnya metoda peramalan kuantitatif ini dapat dibedakan atas dua bagian,
yaitu:
1. Metode time series adalah metode yang dipergunakan untuk menganalisis
serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Metode ini mengasumsikan
beberapa pola atau kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu, dan pola
dasarnya dapat diidentifikasi semata-mata atas dasar data historis dari serial
itu. Ada empat komponen utama yang mempengaruhi analisis ini, yaitu :
a.
Pola Siklis (Cycle), b. Pola Musiman (Seasonal), c. Pola Horizontal, d. Pola
Trend. Ada beberapa trend yang digunakan didalam penyelesaian masalah ini,
yaitu :
1)
Trend Linier
Bentuk
persamaan umum (Sofyan Assauri, 1984, hal. 53 – 56): Y = a + bt, Sedangkan peramalannya mempunyai bentuk persamaan: Yt = a + bt
di
mana: Yt = Nilai ramalan pada periode ke-t, t = Waktu/periode
2)
Trend Eksponensial atau Pertumbuhan
Bentuk
persamaan umum: Y = aebt, Sedangkan
peramalannya mempunyai bentuk persamaan: Yt
= aebt
3)
Trend Logaritma
Y = a + b log t, Sedangkan peramalannya mempunyai
bentuk persamaan: Yt = a + b log t
4)
Trend Geometrik
Bentuk
persamaan umumnya adalah: Y = atb, Sedangkan
peramalannya mempunyai bentuk persamaan: Yt
= atb
5)
Trend Hyperbola
·
Adapun
metode peramalan yang termasuk model time series adalah sebagai berikut:
A.
Metode Penghalusan (Smoothing).
Metode
smoothing terdiri dari beberapa jenis, antara lain :
1.
Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average), terdiri atas :
-
Single Moving Average (SMA)
2.
Metode Exponential Smoothing, terdiri atas :
-
Single Exponential Smoothing
-
Double Exponential Smoothing (DES), yang terbagi atas :
B.
Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi
C.
Metode Dekomposisi.
2. Metode Kausal
Metode
kausal terdiri atas beberapa metode, antara lain :
a.
Metode regresi dan korelasi
b.
Metode Ekonometrik
c.
Metode Input-Output
Tidak ada komentar:
Posting Komentar