Minggu, 13 Oktober 2013

“PERAMALAN (FORECASTING)”


Ø  Pengertian Peramalan
Peramalan merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Peramalan merupakan dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal (Gaspersz, 1998).
Forecasting adalah peramalan atau perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi. Ramalan yang dilakukan pada umumnya akan berdasarkan data yang terdapat di masa lampau yang dianalisis dengan mengunakan metode-metode tertentu. Forecasting diupayakan dibuat dapat meminimumkan pengaruh ketidakpastian tersebut, dengan kata lainbertujuan mendapatkan ramalanyang bisa meminimumkan kesalahan meramal (forecast error) yang biasanya diukur dengan Mean Absolute Deviation, Absolute Error, dan sebagainya. Peramalan merupakan alat bantu yang sangat penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Subagyo, 1986).
Ø  Jenis-Jenis Peramalan
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
a.      Peramalan Kualitatif
Yaitu peramalan yang didasarkan atas kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgement atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya permalan secara kwalitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan, seperi Delphi,S – curve, analogies dan penelitian bentuk atau morphological research atau didasarkan atas ciri – ciri normative seperti decision matrices atau decisions trees.
Beberapa metode peramalan yang digolongkan sebagai model kualitatif
adalah sebagai berikut :
1. Metode Delphi, Sekelompok pakar mengisi kuesioner, Moderator menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran (learning process) dari kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi individu. Metode ini dikembangkan
pertama kali oleh Rand Corporation pada tahun 1950 – an.
2. Dugaan manajemen ( management estimate ) atau Panel Consensus, dimana peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari suatu atau sekelompok kecil orang yang karena pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan. Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada situasi dimana tidak ada laternatif lain dari model peramalan yang dapat diterapkan. Bagaimanapun metode ini mempunyai banyak keterbatasan, sehingga perlu dikombinasikan dengan metode peramalan yang lain.
3. Riset Pasar (market research), merupakan metode peramalan berdasarkan hasil – hasil dari survei pasar yang dilakukan oleh tenaga-tenaga pemasar produk atau yang mewakilinya. Metode ini akan menjaring informasi dari pelanggan atau pelanggan potenbsial (konsumen) berkaitan dengan rencana pembelian mereka dimasa mendatang. Riset pasar tidak hanya akan membantu peramalan, tetapi juga untuk meningkatkan desain produk dan perencanaan untuk produk-produk baru.
4. Metode kelompok terstruktur (structured group methods), seperti metode Delphi, dan lain lain. Metode Delphi merupakan teknik peramalan berdasarkan pada proses konvergensi dari opini beberapa orang atau ahli secara interaktif tanpa menyebutkan identitasnya. Grup ini tidak bertemu secara bersama dalam suatu forum untuk berdiskusi, tetapi mereka diminta pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh secara berunding. Hal ini dilakukan untuk menghindari pendapat yang bias karena pengaruh kelompok. Pendapat yang berbeda secara signifikan dari ahli yang lain dalam grup tersebut akan dinyatakan lagi kepada yang bersangkutan, sehingga akhirnya diperoleh angka estimasi pada interval tertentu yang dapat diterima. Metode Delphi ini dipakai dalam peramalan teknologi yang sudah digunakan pada pengoperasian jangka panjang selain itu, metode ini juga bermanfaat dalam pengembangan produk baru, pengembangan kapasitas produksi, penerobosan ke segmen pasar baru dan strategi keputusan bisnis lainnya.
5. Analogi historis (Historical Analogy), merupakan teknik peramalan berdasarkan pola data masa lalu dari produk-produk yang dapat disamakan secara Analogi. Misalnya peramalan untuk pengembangan pasar televise multi sistem menggunakan model permintaan televisi hitam putih atau televisi berwarna biasa. Analogi historis cenderung akan menjadi terbaik untuk penggantian produk di pasar dan apabila terdapat hubungan substitusi langsung dari produk dalam pasar itu.
b.      Peramalan Kuantitatif
Yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuntitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metoda yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metoda yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda, adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metoda tersebut, adalah baik tidaknya metoda yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Metoda yang baik adalah metoda yang memberikan nilai – nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut:
 Adanya informasi tentang keadaan yang lain.
 Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.
 Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.
·         Pada dasarnya metoda peramalan kuantitatif ini dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu:
1. Metode time series adalah metode yang dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Metode ini mengasumsikan beberapa pola atau kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu, dan pola dasarnya dapat diidentifikasi semata-mata atas dasar data historis dari serial itu. Ada empat komponen utama yang mempengaruhi analisis ini, yaitu :
a. Pola Siklis (Cycle), b. Pola Musiman (Seasonal), c. Pola Horizontal, d. Pola Trend. Ada beberapa trend yang digunakan didalam penyelesaian masalah ini, yaitu :
1) Trend Linier
Bentuk persamaan umum (Sofyan Assauri, 1984, hal. 53 – 56): Y = a + bt, Sedangkan peramalannya mempunyai bentuk persamaan: Yt = a + bt
di mana: Yt = Nilai ramalan pada periode ke-t, t = Waktu/periode
2) Trend Eksponensial atau Pertumbuhan
Bentuk persamaan umum: Y = aebt, Sedangkan peramalannya mempunyai bentuk persamaan: Yt = aebt
3) Trend Logaritma
Y = a + b log t, Sedangkan peramalannya mempunyai bentuk persamaan: Yt = a + b log t
4) Trend Geometrik
Bentuk persamaan umumnya adalah: Y = atb, Sedangkan peramalannya mempunyai bentuk persamaan: Yt = atb
5) Trend Hyperbola
·         Adapun metode peramalan yang termasuk model time series adalah sebagai berikut:
A. Metode Penghalusan (Smoothing).
Metode smoothing terdiri dari beberapa jenis, antara lain :
1. Metode Rata-rata Bergerak (Moving Average), terdiri atas :
- Single Moving Average (SMA)
2. Metode Exponential Smoothing, terdiri atas :
- Single Exponential Smoothing
- Double Exponential Smoothing (DES), yang terbagi atas :
B. Metode Proyeksi Kecenderungan dengan Regresi
C. Metode Dekomposisi.
2. Metode Kausal
Metode kausal terdiri atas beberapa metode, antara lain :
a. Metode regresi dan korelasi
b. Metode Ekonometrik
c. Metode Input-Output